Dunia yang Tak Lagi Sama
Warsa
ini memang berbeda dari yang dibayangkan
Peristiwa membuana dialami tiap insan
Semua ini nyata dan bukan retorika semata
Janganlah
menutup mata dan telinga seolah ini fatamorgana
Prahara pandemi yang menyayat
sukma bagai teriris sembilu
Dusta
bila tidak merasa nestapa saat membuka mata
Raga ini seolah gamang akibat
anarki yang membelenggu
Korban
yang berjatuhan membuat masygul membabi buta
Perasaan gundah terus terpatri
dalam kalbu
Kapan semua ini
berakhir?
Sudah
saatnya menghadapi pahitnya realita dengan beradaptasi
Sekuat tenaga mendekap
satu sama lain saling melindungi
Menghalau tragedi menyedihkan yang menghantui
Rasa peduli
harus dimiliki tiap individu bagai intuisi
Senantiasa memahami aturan krusial
untuk dipatuhi
Tolong jaga jarakmu
dan pelihara kebersihan diri secara mandiri
Pro-kontra kala
ini seperti hal yang biasa
Rasa
egois akan menghasut siapa saja yang lara
Tetaplah bergerilya walau dunia tak
lagi sama
Beraktivitas di rumah demi kemaslahatan bersama
Berharap semua aspek
kembali seperti sedia kala
Terdayuh
hati ini merindukan harsa untuk segera menyapa
Silih berganti hirap asa karena
kehilangan yang dicinta
Kepelikan
yang meradang begitu problematik hingga meneteskan air mata
Jutaan jiwa sekarat
tanpa pandang bulu
Nyawa, karier,
perekonomian andam karam menyisakan histori pilu
Jangan biarkan
berita bohong menguasai akal budiman
Hiraukan
bisikan opini ambigu yang tak dapat dipertanggungjawabkan
Kritis memilah
informasi yang dapat menyesatkan pendirian
Mereka
memutar balik data menjadi sporadis dibuatnya
Berpeganglah pada pandangan yang
menjunjung tinggi fakta
Tanyakan pada dirimu
wahai insan cendekia
Masih
adakah humanisme dalam pribadimu yang nirmala
Mereka sang pahlawan medis
mempertaruhkan nyawa Menyelamatkan kaum yang sungguh tak berdaya
Laksana sosok
perwira yang mendamba kehidupan sentosa
Tak
terhitung tentara medis yang berjatuhan tiap detiknya
Melawan segala risiko
yang kejam mencekik daksa
Mengerahkan kemampuan terbaik sebagaimana sumpahnya
Loyalitas tanpa batas yang pantas diapresiasi sarwa
Prioritasnya hanyalah
kesembuhan yang seutuhnya
Lingkar
pendidikan tak luput jadi sasaran empuk kuasa pandemi
Mau tak mau sekolah harus
ditutup rapat demi keselamatan
Pelajar terbatasi untuk menimba ilmu di tempat
yang mesti
Sistem daring tak cukup sangkil bagi sebagian kalangan
Tapi jangan sampai karsanya
pupus asa sampai di sini
Jangan
mudah menyerah pada sandiwara kehidupan
Kencangkan sabuk pengaman tetap
kobarkan impian
Bertahan hingga akhir walau terkadang situasi menyulitkan
Krisis
menghadang dunia bagai bertamu tanpa permisi pada tuan
Dekap senyuman amerta
sembari melangkah ke depan
Andai
semua mara ini hanya mimpi terburuk yang menyiksa
Lalu terbangun esok pagi dan
kembali semula
Segala
angan jadikan sebagai doa yang dipanjatkan pada-Nya
Agar kemalangan ini dapat
usai segera
Semoga kabar
gembira cepat datang bersama banda jelita
Berbicara
tentang asa pasti ingin yang teristimewa
Berharap pandemi yang tak diinginkan
ini pergi aksa
Supaya khalayak dapat hidup riang sentosa
Tak lupa mengucap syukur dan rajin berdoa
Agar kebaikan
tercurah dan penderitaan lekas sirna